Purpose of Your Life

"Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

Pages

Monday, September 9, 2013

Kepastian

semua pertanyaan membutuhkan jawaban.
tetapi diperlukan waktu untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
dan entah mengapa, selalu saja ada satu (atau bahkan lebih) pertanyaan yang sampai detik ini belum bisa kita jawab.
tapi, sudah yakinkah kita dengan jawaban di pertanyaan-pertanyaan sebelumnya?
apakah jawaban sebelumnya sudah dapat dipastikan kebenarannya?

aku. aku masih belum bisa menjawab satu pertanyaan.
ini tidak terkait dengan rumus matematika atau ilmu bumi dan kerajaan di masa lalu.
satu pertanyaan yang berkaitan dengan hati seorang manusia.
pertanyaan yang tidak bisa diselesaikan dengan rumus matematika.
juga, pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat pada buku atom dan kawan-kawannya.
pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. di saat aku yakin aku menemukan jawabannya, aku teringat suatu hal yang membuatku ragu.
pertanyaan yang bisa dikatakan tidak bermutu dan hanya membuang-buang waktu saja.
aku heran, mengapa aku harus pusing-pusing memikirkan pertanyaan yang satu ini? aku bisa saja melewati pertanyaan ini dan menuju ke pertanyaan selanjutnya,
tapi otakku terus berputar mencari jawaban atas pertanyaan ini.
mungkin aku bisa menjelaskannya dengan mengutip salah satu adegan, dimana si Angel merayu sang tokoh utama, sedangkan si Evil terus meyakinkah tokoh utama
bahwa si angel salah. bisa kalian bayangkan?

"Apakah aku sedang jatuh cinta kepadanya?" Aku, setengah berbisik.

"Aku tidak tahu." Aku, menjawab pertanyaanku sendiri.

"Ya, kamu sedang jatuh cinta kepadanya." Angel meyakinkanku.

"Benarkah? darimana kamu tahu tentang hal itu?" selidikku.

"Tidak bisakah kamu merasakannya? jatuh cinta, kamu merasa bahagia saat kamu ada di dekatnya, merasa rindu saat dia tidak di sampingmu,
dan merasa sedih saat dia mengabaikanmu." Angel menjawab.

"Jika memang kamu jatuh cinta kepadanya, tak ingatkah kamu dengan apa yang dulu pernah ia lakukan terhadapmu? ia membohongimu. ia membohongi dan
menyakiti perasaanmu. apakah kau ingin merasakan perasaan seperti itu lagi?" Evil membalas perkataan Angel.

"Bukankah ia pernah mengatakan padamu, bahwa ia mengaku salah pada waktu itu? bukankah ia mengatakan bahwa saat ini dirimulah yang ia sukai? lantas mengapa
kamu enggan mengakui bahwa kamu juga mulai merasakan hal yang sama?" Angel menentang.

"Tapi, tidak pernahkah kamu sadari, tingkah lakunya yang aneh? apa ia pernah mengatakan secara terus terang bahwa ia menyukaimu? dia tidak akan pernah, karena
dia tidak sungguh-sungguh." Evil terus meyakinkanku.

"Mengapa kamu tidak mencoba untuk mempercayai ia lagi? bukankah kepercayaan adalah hal yang paling penting?" Angel memberi saran.

"Memberikan kepercayaanmu kepada pembohong, hanya akan menyakiti dirimu sendiri." Evil tetap pada pendiriannya.

entahlah, setelah melewati beberapa malam dengan bahan perbincangan yang sama, tetap tidak ditemukan apa jawaban dari segala pertanyaan yang berkecamuk
di pikiranku. aku lelah. aku bosan. aku ingin menjawab semua pertanyaan itu. agar tak ada lagi perasaan janggal dalam benakku.
tetapi, kapan aku menemukan jawabannya?
akankah aku menemukan jawabannya?
bagaimana cara aku menemukan jawabannya?
untuk menjawab pertanyaan itu yang kubutuhkan hanyalah kepastian.

aku menunggunya.
menunggunya untuk memberi sebuah kepastian padaku. 14.

24 Februari 2013

No comments:

Post a Comment