Rindu

hari ini, aku bertemu lagi dengannya.
ya, setiap hari aku bertemu dengannya.
setiap hari aku melihat senyum di bibirnya.
setiap hari aku menatap matanya.
setiap hari aku mendengar suaranya.
setiap hari aku tertawa bersamanya.
setiap hari, aku merindukannya.


senyumnya. indah. tulus, sepertinya.
tatap matanya selalu membuatku nyaman. membuatku merasa seakan aku tidak akan pernah jatuh, karena aku yakin dia akan menangkapku.
membuatku yakin, bahwa ia adalah satu-satunya untukku.
suaranya, entah mengapa seperti ganja buatku. jika aku tidak mendengarnya untuk sehari, aku rasa aku akan sakau karenanya.
tawanya, serenyah biskuit cokelat favoritku. hanya dengan mendengar tawanya, aku merasa ada selusin kupu-kupu menggelitik perutku.
tertawa bersamanya. rasanya bahagia.

dan dengan semua itu, dia telah mengubahku menjadi seorang perindu.
perindu yang merindukan sosok orang yang dikasihinya
aku seorang perindu, yang merindukannya.

dia yang wajahnya selalu terbayang di benakku.
dia yang suaranya terus menerus terdengar dalam kepalaku.
dia, seorang yang aku sayangi.
dia, seorang yang aku rindukan.

aku merindukannya.
seluruh bagian dari dirinya, aku rindu.