Purpose of Your Life

"Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

Pages

Sunday, February 24, 2013

Saat Ini

ingat saat kita pertama kali bertemu? itu bukanlah kejadian yang kita harapkan akan terjadi sebelumnya. terlebih untukku. tapi sampai saat ini aku sangat bersyukur atas 'tragedi' miris yang telah memperkenalkan kita berdua. membuat kita dekat, seperti layaknya sebuah petani yang akan selalu berpartner dengan cangkulnya. atau mungkin seperti magnet berlawanan yang akan tarik menarik satu sama lain.
seperti yang telah diskenariokan oleh Tuhan, pada akhirnya aku jatuh cinta padamu. mungkin ini adalah cerita cinta biasa diantara sekian banyak cerita cinta di dunia ini. cerita cinta ini tak sebanding dengan cerita cinta Romeo dan Juliet. tapi, inilah cerita cintaku.



jatuh cinta padamu. seperti pecinta-pecinta lainnya, saat aku jatuh cinta, aku harus lebih cermat membagi waktu. membagi waktu antara memikirkanmu, mencintaimu,  dan merindukanmu. entahlah, aku tak dapat menjelaskan bagaimana rasanya. tapi pada saat aku mengatakan aku jatuh cinta kepadamu, aku tidak berbohong. dan ingatkah saat dirimu menyatakan perasaanmu kepadaku? ingatkah saat dirimu mengirimiku pesan berisi kata-kata yang mewakili perasaanmu?
kamu. iya kamu. seharusnya kamu ingat. karena pada saat itu aku merasa tubuhku tanpa beban. melayang bebas di udara.

saat itu, ah.. terlalu indah untuk dibayangkan.

jika mengingat saat itu, seharusnya kamu juga ingat pada saat kamu membohongiku.
ya, berbohong itu biasa. bukanlah masalah serius.
tapi bagaimana jika itu berbohong tentang perasaan? bagaimana aku harus meluapkan perasaan kecewaku yang besarnya lebih besar dari apa yang paling besar di dunia ini? mengapa bisa kamu membohongiku seperti itu? berbohong dan mengatakan tentang perasaanmu, yang ternyata tidak pernah ada. seperti hadiah yang terbungkus pita cantik, tetapi kosong. tak berisi apa-apa.

inikah yang kau sebut rasa suka? atau rasa sayang? bahkan rasa cinta?
bagaimana bisa kau sebut ini sebagai perasaan? aku pikir ini hanyalah sebuah permainan belaka.
permainan yang melibatkan hati seseorang. hatiku.

saat itu aku sadar, bahwa perasaanku hanyalah mainan buatmu.
tapi aku tak bisa menahan sakitnya, aku lebih memilih untuk meninggalkanmu.
saat kucoba untuk menghapusmu dari hatiku, ternyata aku tak bisa. alternatif lainnya, lebih baik aku kubur kenanganku bersamamu dalam-dalam di sudut kosong hatiku. dan mencoba berkelana mencari cinta yang lain.

dan hai. apa kabar? kini kita bertemu lagi. saat itu telah berubah menjadi saat ini.
aku pikir tak ada yang berbeda dari kita. mungkin aku harus menghilangkan kata kita, karena sekarang aku dan kamu sudah terpisah jarak yang jauh.
tapi ternyata kenanganku bersamamu belum terkubur dengan baik. tahukah engkau? ternyata aku jatuh lagi. jatuh di lubang yang sama.
ini bukanlah lubang, ini adalah hati. yaa, aku jatuh hati LAGI padamu.
seperti orang bodoh, aku menghampirimu, dan memulai hubungan lagi denganmu.
walaupun aku takut dibohongi lagi, tapi tampaknya itu tak menjadi masalah berarti untukku.
karena nyatanya aku percaya LAGI saat kamu menyatakan perasaanmu untuk kedua kalinya.

saat itu, kamu membohongiku. kamu berbohong tentang perasaanmu. kamu berbohong dan menyakitiku.
saat ini, kamu mengatakan hal yang sama.
dan hati kecilku berbisik meminta,  "jangan bohongi aku lagi...". 14.


23 Februari 2013

No comments:

Post a Comment